Kenalan Yuk Dengan Google Sandbox

Bagi kita para pemilik suatu website maupun blog tentu akan sangat merasa sedih, kecewa, dan marah jika terjadi sesuatu terhadap website / blog kita, entah itu trafficnya berkurang, page rank turun, kena hack atau virus, dan lain sebagainya. Tapi tahukah Anda sekalian, bahwa ternyata ada ancaman lain yang cukup membahayakan bagi website atau blog kita?

Apakah Anda pernah mendengar atau tahu mengenai Google Sandbox? Menurut salah satu blog SEO luar, definisi dari Google Sandbox adalah:

Google’s “sandbox,” a filter the search quality team created to help fight spam, is a relic of days gone by. – Rand Fishkin

Yang berarti, sebuah filter pencarian yang diciptakan oleh team Google untuk memberantas spam. Salah satu ciri utama blog atau website yang terkena filter GS (Google Sandbox) adalah hilangnya atau tidak munculnya artikel-artikel yang sudah Anda buat meskipun dahulunya artikel tersebut muncul di mesin pencarian.

Merugikan? Tentu sangat. Ini merupakan salah satu momok atau bencana yang sangat tidak diinginkan oleh para pemilik blog maupun website di seluruh dunia.

Kenalan Yuk Dengan Google Sandbox

De-indeks, Salah Satu Ciri Google Sandbox

 

Penyebab Google Sandbox

Sebelumnya kita sudah tahu apa itu Google Sandbox, dan sekarang kita akan mencari tahu penyebab-penyebab utama website atau blog kita terkena pinalti atau hukuman. Sebelumnya, ada 2 tipe GS (Google Sandbox), yang pertama adalah yang mengincar blog atau website kita dan yang ke dua adalah yang mengincar artikel-artikel tertentu yang ada di blog maupun website kita.

Sedangkan ada beberapa penyebab artikel blog atau website kita terkena Google Sandbox karena tidak sesuai dengan Term of Service atau guideline yang diberikan Google. Berikut adalah penyebab-penyebabnya:

  1. Optimasi yang over atau berlebihan (tidak sesuai kriteria / Spamming).

Salah satu penyebab artikel blog atau website Anda terkena Google Sandbox adalah optimasi pada artikel tersebut yang berlebihan atau over (Baca: Jangan Fokus Cari Backlink). Optimasi yang dimaksudkan adalah optimasi on page maupun off page. Biasanya hal ini terjadi atau menimpa blog maupun website yang masih baru yang ingin mengejar keword (keyword yang terlalu banyak di website / artikel). Hindari hal ini, usahakan untuk melakukan optimasi yang wajar dan natural. Meskipun lama, yang penting aman dari cengkraman Google Sandbox.

  1. Melakukan Ping website / blog yang berlebihan.

Usahakan jangan terlalu banyak melakukan ping untuk website atau blog Anda. Karena jika terlalu banyak melakukan ping akan dianggap annoying oleh Google. Selain itu submit URL yang terlalu banyak juga berpotensi membuat website Anda terkena blacklist. Usahakan melakukan ping 1 – 3 kali selama seminggu atau yang menurut Anda wajar.

  1. Artikel yang copy paste / duplicate content.

Google sangat membenci duplicate content ataupun artikel yang copy paste percis dari sumbernya. Jika Anda ingin membuat artikel untuk website maupun blog, usahakan ubahlah artikel tersebut agar tidak mirip dengan artikel yang anda ambil sumbernya. Ketik ulang dengan kata-kata Anda sendiri untuk menghindari pelanggaran copy paste ini (Baca: Kriteria Artikel yang Berkualitas) Selain itu jika ada duplicate content (konten yang sama) di website maupun blog, usahakan untuk menggantinya atau mengubahnya supaya tidak percis sama.

Itulah penyebab-penyebab utama website atau blog Anda yang terkena Google Sandbox, usahakan agar Anda tidak melakukan hal-jal ini jika tidak ingin artikel atau website Anda tak terindeks lagi di mesin pencari.

 

Cara Keluar dari Google Sandbox

Lantas apakah kita bisa keluar dari cengkraman Google Sandbox?

Jawabannya adalah bisa! Jika website atau artikel blog kita masuk ke dalam Google Sandbox, kita juga bisa keluar dari hukuman ini.

Bagaimana caranya?

Jika Anda ingin keluar dari penjara Google Sandbox, maka Anda harus melakukan hal-hal berikut ini:

  1. Sunting / edit artikel-artikel yang Anda anggap‘bermasalah’. Jika Anda rasa artikel di website atau blog Anda terlalu banyak mengejar keyword atau banyak link yang ‘aneh’, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah dengan mengedit artikel-artikel ini dan menghapus keyword-keyword tersebut.
  2. Lakukan optimasi SEO on page dan off page yang relevan dengan tema website atau artikel blog Anda.
  3. Hapus dan ganti broken link pada artikel blog maupun website Anda.
  4. Submit ulang website atau blog Anda ke Google Search Console (dulunya GWT atau Google Webmaster Tools) dengan tujuan agar Google dapat melakukan perayapan kembali ke website maupun artikel pada blog Anda.
  5. Minta Google untuk meninjau kembali (reconsideration request) website atau blog Anda dan tunggu balasannya.

Itulah cara-cara yang memungkinkan website maupun artikel pada blog Anda bisa keluar dengan selamat dari cengkraman Google Sandbox. Biasanya website Anda akan bebas setelah 2-3 hari menunggu (tidak instant).

Jika ingin mengetahui apakah website Anda terkena Google Sandbox atau tidak, cukup mudah untuk dilakukan. Ada 2 cara yang bisa Anda pakai, yaitu secara manual dan dengan bantuan tools. Untuk cara manual, Anda cukup pergi ke Google.co.id dan ketikan site:http://www.namawebsiteanda.com/ dan klik search. Jika website Anda muncul atau terindeks oleh mesin pencari bisa dikatakan aman dari cengkraman Google Sandbox, tapi jikalau tidak muncul apa-apa maka website / blog Anda terkena hukuman pinalti.

Sedangkan untuk cara kedua adalah dengan bantuan tools. Sudah banyak tools yang tersedia untuk mengetahu apakah website maupun blog Anda terkena Google Sandbox atau tidak. Salah satu tools yang tersedia atau cukup terkenal adalah Pixel Groove. Tinggal copy dan paste link website / blog Anda dan klik check maka Anda sudah dapat mengetahui hasilnya.

Semoga artikel tentang Google Sandbox ini berguna bagi Anda. Semoga membantu dan menambah pengetahuan Anda mengenai SEO di Google.

Leave a Reply